Selasa, 19 Juni 2012

Tips Memilih Anak Anjing


Senangnya mengamati tingkah anak anjing! Dengan wajah dan tubuh mungil, mereka akan menyusu induknya lalu tidur bersama, berjejer-jejer dengan saudara-saudaranya. Sungguh lucu dan menggemaskan! Tertarik untuk memelihara anak anjing? Eits, jangan lupa untuk mempelajari perkembangan dan cara memilihnya, ya!


Perkembangan anak anjing
Anak anjing adalah anjing yang masih muda. Ketika dilahirkan, berat anak anjing bervariasi. Mulai dari 0,45-1,4 kg sampai 6,8-10 kg. Umumnya, berat ini akan bertambah seiring dengan perkembangannya.
Saat dilahirkan, indera penciuman anak anjing telah berfungsi penuh. Namun, tidak demikian halnya dengan indera penglihatan mereka. Umumnya, anak anjing baru bisa membuka mata mereka setelah berumur 9-11 hari. Untuk mencari puting susu induknya, anak anjing menggunakan hidung.


Pada awalnya, anak-anak anjing menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk makan, tidur dan beristirahat. Baru pada usia 2-3 minggulah, anak anjing mulai belajar untuk menggeram, menggigit, mengibaskan ekor, dan menggonggong.


Seiring dengan perkembangan mereka selama tiga bulan pertama, anak anjing akan belajar untuk mandiri. Mereka akan tertarik untuk menjelajahi dunia di luar sarang, serta mulai senang bermain gulat dan kejar-kejaran dengan sesamanya. Pada usia 8-12 minggu, umumnya anak anjing mulai terbiasa bersosialisasi dengan manusia.  Usia ini sekaligus usia terbaik untuk melatih anak anjing Anda.

Cermat memilih anak anjing
Untuk memilih anak anjing yang tepat, kita harus cermat. Hal apa sajakah yang harus diperhatikan?
  • Hidung. Apakah hidungnya dingin dan basah? Hidung yang basah bisa berarti anak anjing itu sedang pilek.
  • Gusi. Apa warna gusinya, merah terang atau pucat? Warna gusi pucat dapat bisa berarti anemia atau penyakit cacingan.
  • Gigi. Apakah giginya bersih dan teratur? Pilihlah anak anjing yang susunan giginya teratur.
  • Mata. Mata anak anjing harus terang dan jernih. Jika terdapat titik-titik putih atau garis yang pada permukaan mata, ada kemungkinan mata si anak anjing bermasalah.
  • Lubang telinga. Telinga harus bersih dan bebas bau. Kotoran telinga yang menumpuk dapat menjadi penanda keberadaan kutu telinga atau infeksi.
  • Perut. Raba perutnya. Jika terasa pembengkakan, ada kemungkinan  salah makan atau cacingan.
  • Pusar atau selangkangan. Adakah tonjolan pada pusar atau selangkangannya? Tonjolan pada pusar atau selangkangan dapat berarti anak anjing terkena hernia.
  • Detak jantung. Apakah detak jantung anak anjing kuat dan teratur?
  • Alat kelamin. Alat kelamin harus bersih dan bebas dari iritasi, diare, atau masalah pencernaan lainnya.
  • Bulu. Bulu anak anjing harus lembut, bersih, dan tidak kusut. Jika ada bengkak, gatal-gatal, atau kotoran di bulunya dapat menjadi penanda adanya kutu atau parasit.
  • Kaki. Apakah kakinya lurus dan terbentuk baik? Apakah jari jari terbentuk dengan baik? Bagaimana dengan larinya? Apakah larinya baik tanpa pincang?
  • Buku vaksinasi. Beberapa penyakit fatal kerap menyerang anak anjing pada tahap awal kehidupannya. Pemberian vaksinasi diharapkan dapat memberikan perlindungan dari serangan penyakit yang membahayakan. Tanyakan buku riwayat vaksinasi anak anjing tersebut pada petshop. Di sana tercantum tanggal, jenis vaksin, label vaksin, tanda tangan, dan stempel dokter hewan yang melakukan vaksinasi.
Nah, selamat memilah milih anak anjing ya! :)

0 komentar:

Posting Komentar