Rabu, 18 Maret 2015

Mempersiapkan Burung Berkicau ke Kancah Lomba Bagian Kedua


Trend Suara Master untuk Lomba Burung Berkicau

Sebenarnya tanpa dilakukan proses pemasteranpun, burung akan dapat berkicau dengan baik. Karena pemasteran disini, bertujuan untuk menambah database atau koleksi variasi irama lagu dan suara tambahan di dalam memori burung tersebut. Pemasteran burung berkicau dapat kita lakukan dengan menggunakan burung-burung master, burung sejenis dan media lain.

Pada prinsipnya proses Ppmasteran itu adalah sama dengan proses doktrin. Sering didengar dan cocok dengan tipe suaranya, maka akan direkam dan ditirukan. Sangat sederhana prinsipnya.

Kembali ke filosofi dari burung berkicau, nilai utama dari burung berkicau adalah kualitas dari irama lagu yang dilantunkannya. Begitu juga dengan faktor penilaian utama pada kontes burung berkicau, irama lagu memiliki faktor penentu utama untuk mengumpulkan point menuju kemenangan.

Dalam hal memaster burung berkicau, sebaiknya kita wajib memperhatikan dengan seksama karakter bawaan dari masing-masing individu burung yang kita miliki tersebut. Hindari pemaksaan lagu, karena akan berakibat fatal.

Sebagai contoh: Anis Merah berkarakter suara rock and roll di master dengan burung master yang bertipe suara jazzy, hasil yang kita dapatkan adalah Anis Merah tersebut akan melagukan irama lagu patah-patah yang sangat sumbang kedengarannya.

Disinilah mengapa faktor identifikasi atau mengenali karakter burung merupakan hal yang sangat penting.

Trend suara isian atau suara master pada setiap daerah selalu berbeda, karena yang jadi permasalahan adalah bukannya trend itu sendiri, tetapi keluwesan burung melantunkan irama lagu tersebut sehingga bisa mendominasi lawan-lawannya di arena lomba. Maka di dalam kontes burung berkicau sebenarnya tidak ada mengenal istilah trend suara master.

Tetapi ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam hal pemilihan suara-suara master. Irama lagu berinterval lebar, tonjolan-tonjolan yang memekakkan dan crecetan dahsyat belumlah cukup untuk saat ini. Pilihlah juga suara burung-burung master yang bukan hanya dapat mencuri perhatian juri dan penonton, tetapi hendaknya bisa menjatuhkan mental lawan-lawannya sewaktu mendengarnya, sehingga burung-burung lain akan jatuh mentalnya dan tidak akan berkerja secara optimal.

Kita ambil contoh; Apabila ada 10 ekor Kucing yang sedang berkumpul bersama. Tiba-tiba satu dari sepuluh ekor Kucing tadi menyalak-nyalak seperti seekor Anjing. Sudah bisa kita tebak apa yang terjadi pada 9 ekor Kucing yang lain. 9 Kucing lainnya akan lari terbirit-birit dan bersembunyi.

Di dalam dunia Burung, hirarki rantai makanan seperti ini juga berlaku. Naluri setiap individu burung dari berbagai kelas dan spesies akan memilikinya, karena diturunkan secara genetis. Coba anda perhatikan..!

Sebagai contoh, 2 ekor burung Murai Batu dan burung Kacer yang sangat top form dan gacor, akan terdiam dan jatuh mentalnya begitu mendengar teriakan-teriakan suara burung Kestrel (burung predator sejenis Elang/Falcon) yang ada di sekitarnya.

Suara-suara burung master yang cocok untuk burung lomba antara lain:
  • Jalak Nias
  • Jalak Putih
  • Jalak Hitam
  • Jalak Bali
  • Jalan Suren
  • Jalak Rio-rio
  • Belalang
  • Cililin
  • Cucak Jenggot
  • Cucak Cungkok
  • Kapas Tembak
  • Branjangan
  • Keluarga Kestrel
  • Keluarga Falcon
  • Keluarga Parrot
  • Keluarga Alap-alap
  • Keluarga burung Predator
  • Gereja
  • Walet
  • Panca Warna
  • Keluarga Pelatuk
  • Tengkek
  • Parkit
  • Love Bird
  • Jangkrik
  • Srikatan
  • Vireo
  • Reeno
  • Fly Catcher
  • Cardinal
  • Wabler
  • Wren
  • Jay Red
  • dan lain sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar